Wanita solehah adalah seorang wanita yang pandai memposisikan diri dimanapun dan kapanpun, terhadap diri sendiri, keluarga (utamanya 2 orang tua), lingkungannya. Hal ini sama dengan laki-laki yang soleh.. bukan mau membahas kesetaraan gender, tapi mau menjelaskan wanita solehah sesuai judul posting saja.
di dalam ajaran agama islam wanita diajarkan untuk menjadi wanita solehah, utamanya bagi suaminya, seorang wanita soleh yang tahu bagaimana berbuat untuk sang suami akan menjadi istri solehah, ingin juga kan jadi istri solehah??
maka dari itu mulailah dari sekarang untuk menjadi wanita solehah terhadap diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, bagi yang sudah menikah langsung saja praktekkan yang namanya istri solehah.
Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kamu yang menjadi penghuni syurga ialah istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau reda”.
(riwayat al-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.)
Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian dan seumpamanya.
Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid r.ha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk.
Baginda bertanya: “Barangkali antara kalian ada suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan isterinya (hubungan suami isteri), dan barangkali ada isteri yang memberitahu apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para isteri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami)”.
Baginda bersabda bermaksud: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaitan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya”.
(riwayat Ahmad 6/456)
Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya.
Ketika suaminya sedang berada di rumah, ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan.
Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya.
Bersegera memenuhi ajakan suami memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syarie, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah SAW yang bermaksud: Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil isterinya ke tempat tidurnya lalu si isteri menolak ajakan suaminya (enggan) melainkan Allah SWT murka terhadapnya hingga si suami reda padanya. (riwayat Muslim no. 1436)
No comments:
Post a Comment
Komentar